E-GOVERNMENT
-
Apa
yang dimaksud dengan e-government ?
-
Mengapa
perlu e-government ?
-
Apa
yang dilakukan di dalam pengembangan e-government ?
-
Bagaimana
kondisi pengembangan e-government saat ini di Indonesia ?
-
Bagaimana
strategi pengembangan e-government ?
-
Bagaimana
langkah pelaksanaan e-government ?
-
Bagaimana
kerangka arsitektur e-government ?
-
Bagaimana
kerangka pelaksanaan kebijakan dan strategi pengembangan e-government ?
-
Bagaimana
kebijakan anggaran pengembangan e-government ?
Apa
yang dimaksud dengan e-government ?
Upaya untuk mengembangkan penyelenggaraan
kepemerintahan yang berbasis (menggunakan) elektronik dalam rangka meningkatkan
kualitas layanan publik secara efektif dan efisien.
Mengapa
perlu e-government ?
Pada saat ini Indonesia tengah mengalami
perubahan kehidupan berbangsa dan bernegara secara fundamental, dari sistem
kepemerintahan yang otoriter dan setralistik menuju ke sistem kepemerintahan
yang demokratis, dan menerapkan perimbangan kewenangan pusat dan daerah otonom.
Perubahan yang tengah terjadi tersebut menuntut terbentuknya kepemerintahan
yang bersih, transparan, dan mampu menjawab tuntutan perubahan secara efektif.
Sistem manajemen pemerintah yang selama ini merupakan sistem hirarki kewenangan
dan komando sektoral yang mengerucut dan panjang, harus dikembangkan menjadi
sistem manajemen organisasi jaringan yang dapat memperpendek lini pengambilan
keputusan serta memperluas rentang kendali.
Pemerintah harus mampu memenuhi dua
modalitas tuntutan masyarakat yang berbeda namun berkaitan erat, yaitu :
- masyarakat menuntut pelayanan publik yang memenuhi kepentingan masyarakat luas di seluruh wilayah Indonesia, dapat diandalkan dan terpercaya, serta mudah dijangkau secara interaktif;
- masyarakat menginginkan agar aspirasi mereka didengar, sehingga pemerintah harus memfasilitasi partisipasi dan dialog publik di dalam perumusan kebijakan negara.
Untuk mengembangkan sistem manajemen dan
memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka pemerintah dan
pemerintah daerah otonom harus segera melaksanakan proses transformasi menuju
e-government. Melalui pengembangan e-government, dilakukan penataan sistem
manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dan pemerintah daerah
otonom dengan cara:
-
mengoptimasikan
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi untuk mengeliminasi sekat-sekat
organisasi dan birokrasi;
-
membentuk
jaringan sistem manajemen dan proses kerja yang memungkinkan instansi-instansi
pemerintah bekerja secara terpadu, untuk menyederhanakan akses ke semua
informasi dan layanan publik yang harus disediakan oleh pemerintah.
Apa yang dilakukan
di dalam pengembangan e-government ?
Melalui pengembangan e-government, dilakukan
penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dan
pemerintah daerah otonom dengan mengoptimasikan pemanfaatan teknologi
informasi. Pemanfaatan teknologi informasi tersebut mencakup dua aktivitas yang
saling berkaitan, yaitu ;
(1)
pengolahan
data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses kerja secara
elektronis;
(2)
pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah
dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah negara.
Untuk melaksanakan maksud tersebut,
pengembangan e-government diarahkan untuk mencapai empat tujuan, yaitu ;
- pembentukan jaringan informasi dan transaksi pelayanan publik yang memiliki kualitas dan lingkup yang dapat memuaskan masyarakat luas serta dapat terjangkau di seluruh wilayah Indonesia pada setiap saat tanpa dibatasi oleh sekat waktu dan biaya yang terjangkau oleh masyarakat;
- pembentukan hubungan interaktif dengan dunia usaha untuk meningkatkan perkem-bangan perekonomian nasional dan memperkuat kemampuan menghadapi perubahan dan persaingan perdagangan internasional;
- pembentukan mekanisme dan saluran komunikasi dengan lembaga-lembaga negara serta penyediaan fasilitas dialog publik bagi masyarakat agar dapat berpartisipasi dalam perumusan kebijakan negara;
- pembentukan sistem manajemen dan proses kerja yang transparan dan efisien serta memperlancar transaksi dan layanan antar lembaga pemerintah dan pemerintah daerah otonom.
Bagaimana
kondisi pengembangan e-government saat ini di Indonesia ?
Saat ini telah banyak instansi pemerintah
pusat dan pemerintah daerah otonom yang berinisiatif mengembangkan pelayanan
publik melalui jaringan komunikasi dan informasi dalam bentuk situs web.
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan oleh Kementerian Komunikasi dan Informasi, mayoritas situs web
Pemerintah Daerah Otonom masih berada pada tingkat pertama (persiapan) dan
hanya sebagian kecil yang telah mencapai tingkat dua (pematangan), sedangkan
tingkat tiga (pemantapan) dan empat (pemanfaatan) belum tercapai.
Bagaimana
strategi pengembangan e-government ?
Berdasarkan pertimbangan kondisi saat ini
yang ada di pemerintah pusat dan pemerintah daerah otonom, pencapaian tujuan
strategis e-government perlu dilaksanakan melalui enam strategi yang berkaitan
erat satu sama lain, yaitu :
(1)
mengembangkan
sistem pelayanan yang andal dan terpercaya, serta terjangkau oleh masyarakat
luas.
(2)
menata
sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom
secara holistik.
(3)
memanfaatkan
teknologi informasi secara optimal.
(4)
meningkatkan
peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi
informasi.
(5)
mengembangkan
kapasitas SDM, baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom, disertai
dengan meningkatkan e-literacy
masyarakat.
(6)
melaksanakan
pengembangan secara sistematik melalui tahapan-tahapan yang realistik dan
terukur.
Bagaimana
langkah pelaksanaan e-government ?
Pengembangan e-government harus dilaksanakan
secara harmonis dengan meng-optimalkan hubungan antara inisiatif masing-masing
instansi, dan penguatan kerangka kebijakan untuk menjamin keterpaduannya dalam
suatu jaringan sistem manajemen dan proses kerja. Pendekatan ini diperlukan
untuk mensinergikan dua kepentingan, yakni :
(1)
kepentingan
pendayagunaan pemahaman dan pengalaman masing-masing instansi tentang pelayanan
publik yang diperlukan oleh masyarakat;
(2)
kepentingan
untuk penataan sistem manajemen dan proses kerja yang terpadu.
Bagaimana
kerangka arsitektur e-government ?
Untuk menjamin keterpaduan sistem
pengelolaan dan pengolahan dokumen dan informasi elektronik dalam rangka
mengembangkan pelayanan publik yang transparan, pengembangan e-government pada
setiap instansi harus berorientasi pada kerangka arsitektur dibawah ini.
![]() |
Kerangka arsitektur e-government terdiri
dari empat lapis struktur, yakni :
1)
Akses.
Jaringan telekomunikasi, jaringan internet, dan media komunikasi lainnya yang
dapat digunakan oleh masyarakat untuk mengakses situs pelayanan publik.
2)
Portal
Pelayanan Publik. Situs web Pemerintah pada internet penyedia layanan publik
tertentu yang mengintegrasikan proses pengolahan dan pengelolaan informasi dan
dokumen elektronik di sejumlah instansi yang terkait.
3)
Organisasi
Pengelolaan dan Pengolahan Informasi. Organisasi pendukung (back office) yang mengelola, menyediakan
dan mengolah transaksi informasi dan dokumen elektronik.
4)
Infrastruktur
dan Aplikasi Dasar. Semua prasarana, baik berbentuk perangkat keras dan lunak
yang diperlukan untuk mendukung pengelolaan, pengolahan, transaksi, dan
penyaluran informasi (antar back office,
antar portal pelayanan publik dengan back
office), maupun antar portal
pelayanan publik dengan jaringan internet secara handal, aman, dan terpercaya.
Bagaimana
kerangka pelaksanaan kebijakan dan strategi pengembangan e-government ?
Agar pelaksanaan kebijakan pengembangan
e-government dapat dilaksanakan secara sistematik dan terpadu, maka penyusunan
kebijakan, peraturan dan perundang-undangan, standarisasi, dan panduan yang
diperlukan harus konsisten dan saling mendukung. Perumusan yang akan dibuat
perlu mengacu pada kerangka yang utuh, serta diarahkan untuk memenuhi kebutuhan
pembentukan pelayanan publik, dan penguatan jaringan pengelolaan dan pengolahan
informasi yang handal dan tepercaya.
Seperti yang digambarkan dibawah ini,
kerangka tersebut mengkaitkan semua kebijakan, peraturan dan
perundang-undangan, standarisasi dan panduan, sehingga terbentuk landasan untuk
mendorong pembentukan kepemerintahan yang baik.


Bagaimana
kebijakan anggaran pengembangan e-government ?
Pengembangan e-government disatu sisi
memiliki kegiatan yang luas dan memerlukan investasi dan pembiayaan yang besar,
disisi lain, ketersediaan anggaran pemerintah sangat terbatas dan masih
digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan yang harus segera diselesaikan.
Oleh sebab itu, pengalokasian anggaran untuk pengembangan e-government harus
dilakukan secara hati-hati dan bertangungjawab agar anggaran yang terbatas
tersebut dapat dimanfaatkan secara efisien, dan dapat menghasilkan daya ungkit
yang kuat bagi pembentukan pamong yang baik. Diperlukan suatu siklus
perencanaan, pengalokasian, pemanfaatan, dan pengevaluasian anggaran
pengembangan e-government yang baik, sehingga pelaksanaan strategi untuk
pencapaian tujuan strategis e-government dapat berjalan secara efektif. Untuk
menghindarkan pemborosan anggaran yang merupakan uang pembayar pajak, maka
perlu dikembangkan kerangka perencanaan dan pengalokasian anggaran seperti
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
![]() |

